Teh adalah minuman yang
mengandung kafein, sebuah infusi yang dibuat dengan cara menyeduh daun, pucuk daun, atau tangkai daun
yang dikeringkan dari tanaman semak Camellia sinensis dengan air panas. Teh
yang berasal dari tanaman teh dibagi menjadi 4 kelompok: teh hitam, the oolong,
teh hijau, dan teh putih.
Istilah "teh" juga digunakan untuk
minuman yang dibuat dari buah, rempah-rempah atau tanaman obat lain yang
diseduh, misalnya, teh rosehip,
camomile,
krisan dan Jiaogulan.
Teh yang tidak mengandung daun teh disebut teh herbal.
Teh merupakan sumber alami kafein, teofilin
dan antioksidan dengan kadar lemak, karbohidrat atau protein mendekati nol persen. Teh bila
diminum terasa sedikit pahit yang merupakan kenikmatan tersendiri dari teh.
Teh bunga dengan campuran kuncup bunga melati yang disebut teh melati
atau teh wangi melati merupakan jenis teh yang paling populer di Indonesia.
Konsumsi teh di Indonesia
sebesar 0,8 kilogram per kapita per tahun masih jauh di bawah negara-negara
lain di dunia, walaupun Indonesia
merupakan negara penghasil teh terbesar nomor enam di dunia
Tanaman teh pertama kali masuk ke Indonesia tahun 1684, berupa biji teh dari
jepang yang dibawa oleh seorang Jerman bernama Andreas Cleyer, dan ditanam
sebagai tanaman hias di Jakarta.
Pada tahun 1694 seorang pendeta bernama F. Valentijn melaporkan melihat perdu
teh muda berasal dari China
tumbuh di Taman Istana Gubernur Jendral Champhuys di Jakarta. setelah pada
tahun 1824 Dr.Van Siebold seorang ahli bedah tentara Hindia Belanda yang pernah
melakukan penelitian alam di Jepang mempromosikan usaha pembudidayaan dengan
bibit Teh dari Jepang. Pada tahun 1826 tanaman teh berhasil ditanam diKebun
Raya Bogor dan pada tahun 1827 di Kebun Percobaan Cisurupan, Garut, Jawa Barat.
Usaha perkebunan Teh pertama dipelopori oleh
Jacobus Isidorus Loudewijk Levian Jacobson, seorang ahli teh pada tahun 1828
yang kemudian menaruh landasan bagi usaha perkebunan teh di Jawa dan
sejak itu menjadi komoditas yang menguntungkan pemerintah Hindia Belanda,
sehingga pada masa pemerintahan Gubernur Van Den Bosh, Teh menjadi salah satu
tanaman yang harus ditanam rakyat melalui politik Tanam Paksa ( Culture Stetsel
). Pada masa kemerdekaan, usaha perkebunan dan perdagangan Teh diambil alih
oleh pemerintah RI. Sekarang, perkebunan dan perdagangan Teh juga dilakukan
oleh pihak swasta.
Teh dari Jawa tercatat pertama kali
diterima di Amsterdam
tahun 1835. Teh jenis Assam mulai masuk ke Indonesia (Jawa) dari Sri Lanka
(Ceylon) pada tahun 1877 dan ditanam oleh R.E. Kerkhoven di kebun Gambung, Jawa
Barat. Dengan masuknya teh Assam tersebut ke Indonesia, secara berangsur
tanaman teh China diganti dengan teh Assam, dan sejak itu pula perkebunan teh
di Indonesia berkembang semakin luas. Pada tahun 1910 mulai dibangun perkebunan
teh di daerah Simalungun, Sumatera.
Di Srilanka, perkebunan teh baru
dikembangkan pada tahun 1867 setelah wabah pes kopi menyerang. Teh hitam dari
Srilanka ini berasa agak pahit dan airnya berwarna keemasan.
Sedangkan perkebunan teh di Indonesia kebanyakan berada di
Provinsi Jawa Barat dan terbentang di dataran tinggi pegunungan di daerah
Puncak, Sukabumi, Pangalengan, Ciwidey dan Subang. Air teh hitam dari Jawa ini
berwarna terang dan rasanya agak manis.
Namun, perkebunan teh di Indonesia juga bisa ditemui di Sumatera dan Sulawesi. Pucuk-pucuk daun dan daun teh mengandung 1% - 5
% koffein (dulunya dikenal dengan sebutan tein), sedikit Theophyllin (alkaloid
dalam daun teh, dengan nama kimia: 1,3-Dimethylxanthin, yang mengandung zat
sejenis koffein. Dalam bidang kedokteran digunakan sebagai bahan untuk
meringankan serangan asthma akut dan melancarkan air seni) dan Theobromin (nama
kimianya: 3,7-Dimethylxanthin, yang juga berguna untuk merangsang pengeluaran
air seni), minyak eter, dan 7% - 12% zat warna asam coklat (Gerbsäuren).
Dalam dua menit pertama penyeduhan, 75%
koffein yang terkandung dalam teh akan terekstrasi dengan Theobromin dan
Theophyllin. Pada proses selanjutnya akan terlihat proses pewarnaan air, saat
zat warna asam coklat tadi bereaksi dengan koffein dan biasanya membentuk
lapisan tipis di permukaan air. Gabungan koffein dan zat warna asam coklat ini
akan diserap oleh tubuh dan pengaruh koffeinnya akan tetap tinggal dalam tubuh.
Inilah yang membuat teh bisa membawa pengaruh menenangkan.
Teh hitam mengandung fluor yang bisa mengganti
mineral dan memperkuat permukaan gigi (Kariesprophylaxe) Beberapa jenis teh
sudah diolah dan ditambah dengan zat pewangi dan perasa contohnya Earl Grey Tee
mengandung minyak Bergamotte dan jeruk sitrus, sedangkan teh melati mengandung
kelopak bunga melati. Tumbuhan teh kemungkinan besar berasal dar Assam
(India) dan Yunnan (Cina Selatan).
Tulisan pertama tentang teh berasal
dari buku berbahasa Cina Ben-cao sekitar tahun 2700 SM. Sekitar tahun 500 M,
teh dibawa ke Jepang (bukti tertulis pertama berasal dari tahun 729 M). Sejak
itu di Jepang berkembang upacara minum teh di biara-biara Zen. Ritual upacara
persiapan minum teh sampai saat ini berkembang sebagai ajang latihan menuju jalan
pencerahan. Teh diperkenalkan pertama kali ke Eropa oleh pedagang-pedagang
Arab. Mulai tahun 1610 kapal-kapal dagang Belanda membawa teh dari Jepang dan
Cina. Tahun 1669 bangsa Inggris mendirikan East India Company dengan tujuan
perdagangan teh. Di awal abad ke-19 para Teeclipper berlayar mengelilingi
Afrika menuju Eropa. Saat Terusan Suez dibuka pada tahun 1869, jarak perjalanan
bisa diperpendek sekitar 7000 km. Mulai abad ke-17 teh dibawa lewat jalan darat
dari Cina ke Eropa lewat Rusia. Teh yang dibawa oleh karavan-karavan Rusia
kualitasnya lebih baik dibandingkan dengan teh yang dibawa lewat laut dan sudah
tersimpan di ruang lembab dan bau. Kaum imigran Inggris membawa teh ke New England dan menjadikannya minuman yang digemari,
terutama di kalangan masyarakat golongan atas, yang rutin mengadakan Tea Party.
Pada tahun 1760 teh menempati posisi ketiga
barang yang dieksport ke New England. Ketika
Inggris menaikkan pajak teh untuk menutupi krisis keuangan yang melanda negara
ini setelah perang tujuh tahun, timbul kerusuhan di Amerika sebagai koloni
Inggris yang puncaknya terjadi di Boston
dan dilakukan oleh orang-orang Freemason yang berpakaian seperti orang Indian
Mohikan. Mereka merampok kapal-kapal East India Company yang berlabuh di
pelabuhan Boston
dan melemparkan 342 peti teh ke laut. Kejadian yang dalam sejarah dikenal
sebagai ”Boston Tea Party“ ini menjadi pemicu perang kemerdekaan Amerika pada
tahun 1775-1783, di saat Amerika berusaha melepaskan diri dari Inggris.
Saat ini negara pengimport teh terbesar
adalah Inggris, Jepang, Pakistan, USA dan Mesir. Jerman mengimport
teh terutama dari India, Srilanka, Indonesia
dan Kenya.
Di Jerman sendiri pada tahun 1999 sekitar 29
liter teh diminum oleh setiap satu orang Jerman. Bayangkan betapa banyaknya
orang yang minum teh di dunia dan betapa banyaknya teh yang diminum di dunia.
Di Indonesia teh pun sudah menjadi kultur tersendiri dan memiliki sejarah
panjang yang tak kalah panjangnya dengan sejarah teh di dunia. Mungkin juga
sepanjang sejarah peradaban manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar